Wednesday, February 20, 2008

Hari Berkasih Sayang Orang-Orang Kafir!



Pada bulan Februari, kita selalu menyaksikan media massa, pusat-pusat membeli-belah, pusat-pusat hiburan sibuk berlumba-lumba menarik perhatian para remaja dengan menggelar pesta perayaan yang sering berlangsung hingga larut malam bahkan hingga dini hari. Semua pesta tersebut bermuara pada satu hal iaitu Valentine’s Day. Biasanya mereka saling mengucapkan “selamat hari Valentine”, berkirim kartu (kad ucapan) dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat (luahan hati), menyatakan sayang atau cinta karena anggapan saat itu adalah “hari kasih sayang”. Benarkah ia demikian?

SEJARAH VALENTINE’S DAY

The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine’s Day :

“Some trace it to an ancient Roman festival called Lupercalia. Other experts connect the event with one or more saints of the early Christian church. Still others link it with an old English belief that birds choose their mates on February 14. Valentine’s Day probably came from a combination of all three of those sources–plus the belief that spring is a time for lovers.”

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (terlalu lama) (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama-nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak (kebetulan) dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek (mangsa) hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi (mengambil) upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).


No comments: